Pindang Patin Asli Palembang

Pedasnya Sego Sambel Se-Ho
Menu Serba Komplet di Dapur Selera
Kerebek Bebek Plus Semur Jengkol Betawi
Belanja Plus Ngopi di Javva

Jakarta - Nama : Erry Dianing Putri Email: dianingputri@xxx Alamat: Cileduk, Jakarta. Lokasi Bersantap: RM. Putra Sriwijaya Jl Proklamasi, Jakarta Pusat Buka: 10.00-21.00 wib. Sebagai anak rantau asal Palembang yang berdomisili di Jakarta, rasanya kangen sekali dengan nikmatnya penganan asli Palembang. Saya pun mulai mencari-cari referensi mengenai rumah makan asli Palembang yang ada di Jakarta. Sampai akhirnya kami menemukan RM Putra Sriwijaya. Di rumah makan yang terletak di Jl Proklamasi ini, tersedia beberapa masakan khas Palembang. Makanan yang disediakan di sini sangat beragam. Tidak hanya pempek, makanan ringan khas Pelembang lain seperti, celimpungan, burgo, laksa, kue srikayo, model, dan tekwan tersedia di sini. Sedangkan untuk makan berat, tersedia bebagai masakan khas Palembang seperti pindang dari ikan patin, lais, baung, dan jenis ikan lainnya. Selain pindang juga tersedia brengkes/pepes ikan yang telah dicampur dengan tempoyak (asinan yang dibuat dari buah durian) ataupun yang polos.Ikan asap dan ikan seluang goreng (sejenis ikan sungai yang kecil-kecil yang digoreng garing)juga tersedia di sini. Bagi yang tidak suka makan ikan, juga disediakan lauk lain seperti ayam. Untuk minumannya terdapat bermacam-macam es dan salah satunya adalah minuman yang sudah lama tidak kami jumpai, yaitu es kacang merah yang gurih dan legit. Oleh karena kami ingin menikmati hidangan yang benar-benar khas Palembang, akhirnya kami memesan 1 porsi pindang ikan baung, 1 porsi brengkes ikan patin dengan tempoyak, 1 porsi ikan seluang goreng, 1 porsi ikan asap, lalapan dan sambal mangga (sambal yang dicampur dengan irisan buah mangga muda, sambal khas Palembang). Untuk minumannya kami memesan es kacang merah dan air mineral. Tak lama kemudian, pelayan muncul dengan membawa sepiring pempek dan kue srikayo (untuk yang ini kita hanya membayar sejumlah yang kita makan saja). Makanan pembuka itu disediakan bersama dengan es kacang merah pesanan kami. Rasa pempeknya sangat enak juga es kacang merahnya yang legit, demikian juga kue srikayo yang berwarna hijau dan manis. Kami sedikit kawatir kalau-kalau kami akan terlanjur kenyang sebelum makanan utama tersedia. Pesanan kami pun tiba. Untunglah kami hanya memesan masing-masing satu porsi untuk tiap jenis makanan karena ternyata porsinya sangat besar untuk ukuran perut kami. Pindangnya terasa segar dengan bumbu-bumbu yang proporsional, demikian juga brengkesnya. Yumm...semua sangat lezat. Ikan seluang gorengnya garing dan sedap, sambal mangganya betul-betul menggugah selera. Rasanya kami seperti pulang ke Palembang. Bahan-bahan utama masakan seperti ikan patin, ikan baung, ikan lais, ikan seluang, tempoyak, dan beberapa bahan lainnya memang sengaja didatangkan langsung dari Palembang. Ikan patin yang digunakan asli Palembang dan merupakan hasil tangkapan sungai, bukan hasil budidaya. Ciri-ciri utamanya adalah pada bagian sirip warnanya agak kemerah-merahan dan tidak berbau lumpur. Ukurannya pun jauh lebih besar dan lebih berlemak. Tanpa terasa hidangan yang kami pesan ludes yang ada tinggal sedikit rasa penyesalan karena diet yang gagal. Tapi tidak apa, toh kesempatan ini tidak selalu dapat dinikmati. Makan di ibukota serasa makan di daerah asal. Kami pun membayar harga makanan yang kami pesan. Harga makanan per porsi masih cukup masuk akal, antara Rp 10,000,00 sampai Rp 17,000,00 ribu per porsi, untuk pempeknya Rp 2500,00 per buah. Menurut pengakuan sang Manajer, pejabat yang berasal dari Palembang atau paling tidak pernah bertugas di Palembang seperti Taufik Kiemas dan KASAD sering makan ataupun pesan di tempat ini. Hari ini rasa kangen kampung halaman sedikit terobati dan yang terpenting bila rasa kangen itu datang lagi kami sudah tau harus pergi ke mana