| ||||
| ||||
| ||||
Bagi masyarakat Palembang ataupun yang pernah berkunjung ke Palembang, tentunya mengetahui Rumah Makan 26 Ilir HM Syafei, yang menyediakan menu khusus mi celor di Palembang, sebenarnya boleh disebut warung kecil karena hanya menyediakan sembilan meja. Meski begitu, kala musim liburan tempat ini bisa menjual hampir seribu piring mi celor dalam sehari. Mi celor memang tak hanya ada di Kota Palembang, tetapi hampir di semua kota di Pulau Sumatera, seperti Jambi dan Lampung. Namun, di Palembang, mi celor menjadi makanan khas, nyaris sepopuler pempek. Terutama saat musim liburan karena banyak orang Palembang yang pulang kampung, pada saat itu mi celor jadi menu wajib selain pempek. Tak hanya masyarakat biasa yang menyantap Mie Celor milik Haji Syafei, mulai dari Presenter asal Palembang Tanthowi dan Helmi Yahya, Anwar Fuadi. Bahkan, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri juga sangat menyukai mi celor Haji Syafei. Hal ini tak mengherankan karena suami Megawati, Taufik Kiemas, asli Palembang. Kelezatan Mie Celor 26 ilir ini sangat terkenal, dan menjadi menu favorit saat sarapan. Bahkan jangan kaget jika berkunjung ke tempat ini kita terpaksa harus mengantri untuk menikmati sepiring mie celor, dengan kuah santan dan taburan udang plus telur rebus. Satu porsi mie celor ini dihargai dengan Rp 12.000, - , minumannya bisa es jeruk atau es teh manis. Bentuk mi celor ini lebih besar dari mi telur yang biasa digunakan untuk bakso atau bakmi. Mi celor menggunakan mi telur yang berwarna kuning, tetapi ukurannya jauh lebih besar dan lurus tidak keriting, lebih mirip spageti. Yang belum pernah menyantap mi celor akan menyangka makanan yang dihadapinya adalah varian spageti atau pasta khas Italia. Pendatang dari Jakarta yang ingin membawa pulang mi celor sebagai buah tangan juga tidak ada halangan karena makanan ini bisa bertahan beberapa jam. Namun, harus dikemas secara terpisah, antara kuah dan bahan mi celor lain. Biasanya, pembeli yang ingin membawa ke Jakarta memesan terlebih dahulu dan diambil saat akan ke bandara. Tujuannya, agar mi celor tetap segar sampai di Jakarta. Sayangnya, warung Haji Syafei belum membuat kemasan khusus untuk pemesan yang ingin membawa ke Jakarta sebagai oleh-oleh. Padahal, jika kemasannya rapi dan aman, tentu banyak orang Palembang yang akan memesan untuk membawa makanan tradisional tersebut. Namun, pengelola warung Haji Syafei punya alasan, kemasan khusus akan menimbulkan biaya baru. Bahkan, kemungkinan harga kemasan sama mahalnya dengan produk mi celor itu sendiri. Selain itu, dengan bungkus plastik yang dilakukan saat ini, belum pernah ada keluhan dari pelanggan karena bungkus kuah mi celor pecah saat dibawa dalam kabin pesawat. |
Jumat, 11 November 2011
Lezatnya Mie Celor 26 Ilir Palembang
08.05
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar