Sebagai ibukota negara, Jakarta banyak diserbu orang sebagai tempat mencari kerja. Beribu-ribu orang dari berbagai daerah datang dan menetap di Tanah Betawi ini. Sehingga masyarakatnya menjadi heterogen dari berbagai suku dan agama. Dengan keberagaman itu, tentunya banyak masyarakat yang rindu dengan makanan atau masakan daerahnya sendiri. Namun, tidak mudah menemukan tempat makan khas daerah yang menyajikan hampir semua menu khas daerah tersebut. Di Jakarta hanya beberapa rumah makan seperti itu, salah satunya adalah WAROENG KAMPONG KAPITAN, yang menyajikan menu masakan Palembang.
Nama warung ini diambil dari nama sebuah kampung di daerah bagian Ulu Kota Palembang yang sekarang menjadi salah satu objek wisata dalam program visit musi 2008, yaitu Kampong Kapitan
Rumah makan ini didesain dengan konsep modern, walaupun menyajikan makanan tradisional tetapi memberikan pelayanan seperti layaknya sebuah restoran, dengan menyediakan tempat makan yang nyaman dan dilengkapi hot spot untuk surfing internet secara cuma-cuma dan makanan disajikan dengan peralatan makanan menarik serta pelayanan yang baik.
Waroeng Kampong Kapitan ini berada di Jalan Muwardi, Grogol, tidak jauh dari pasar Grogol, sehingga tidak susah mencarinya.
Di Jakarta, sebagian besar masyarakat hanya mengenal pempek dan turunannya seperti model dan tekwan sebagai makanan khas dari Palembang, padahal banyak makanan dan masakan tradisional lainnya dari kota ini yang patut dicoba.
Di Waroeng Kampong Kapitan ini selain menu yang sudah dikenal masyarakat tersebut juga banyak menu lain, bahkan jajanan khas Palembang pun bisa didapatkan di sini.
Pempek dan Lenggang Panggang
Pempek sudah sangat dikenal di Jakarta,tetapi tidak semua orang tahu tentang jenis pempek yang satu ini, Pempek Panggang, dibuat dari sagu dan daging ikan tenggiri dan dengan bentuk bulat pipih, pempek ini tidak digoreng maupun direbus, tetapi sesuai dengan namanya pempek ini dipanggang di atas bara arang selama 10 – 15 menit.
Pempek sudah sangat dikenal di Jakarta,tetapi tidak semua orang tahu tentang jenis pempek yang satu ini, Pempek Panggang, dibuat dari sagu dan daging ikan tenggiri dan dengan bentuk bulat pipih, pempek ini tidak digoreng maupun direbus, tetapi sesuai dengan namanya pempek ini dipanggang di atas bara arang selama 10 – 15 menit.
Pempek ini bisa disantap langsung atau dibelah tengahnya yang kemudian diisi ebi dan kecap manis. Agar lebih nikmat, bisa juga dimakan dengan cuko yang rasanya asam, manis, dan pedas. Penganan ini dijual satuan dengan harga Rp3000.
Kemudian, kita bisa mencoba Lenggang Panggang yang merupakan menu andalan lain Waroeng Kampong Kapitan.
Pempek ini hampir sama dengan pempek lenggang, dimana pempek dicampur dengan kocokan telur, setelah itu digoreng, yang membedakannya adalah pempek yang digunakan untuk Lenggang Panggang ini adalah pempek yang masih mentah, dan setelah dicampur dengan kocokan telur, langsung dipanggang di atas bara arang selama 15 – 20 menit.
Yang unik dari lenggang panggang, campuran tersebut tidak dipanggang di atas wajan tetapi dipanggang dalam wadah yang terbuat dari daun pisang sehinga memberikan aroma dan rasa yang khas. Menu seharga Rp10 ribu ini disajikan dengan taburan ebi,dan potongan timun.
Menu Jajanan
Seperti halnya makanan tradisional Sumatera lainnya yang mengandalkan kuah dengan bumbu khas, Palembang pun memiliki menu yang disajikan dengan kuah yang khas. Sebut saja Burgo, Ragit, Model Gendum, dan pangsit ikan .
Seperti halnya makanan tradisional Sumatera lainnya yang mengandalkan kuah dengan bumbu khas, Palembang pun memiliki menu yang disajikan dengan kuah yang khas. Sebut saja Burgo, Ragit, Model Gendum, dan pangsit ikan .
Pangsit Ikan, bentuknya sama seperti pangsit pada umumnya tetapi kulitnya dibuat dari adonan pempek dan diisi dengan udang cincang. Disantap menggunakan kuah yang berasa gurih dan agak manis yang berasal dari rasa udang, campuran bangkoang dan jamur kuping. Satu porsinya dihargai Rp 12.000 yang terdiri dari 8 potong pangsit.
Model Gendum adalah roti yang terbuat dari gandum dan biang roti,yang disajikan dengan cara dipotong-potong dan dimakan bersama kuah khusus. Rasa kuahnya segar dengan rasa yang khusus.
Makanan khas lainnya adalah Burgo yang dibuat dari tepung beras dan disajikan dalam bentuk seperti kwetiau yang digulung, disajikan bersama Laksan (Pempek yang dipotong dalam bentuk lempengan). Menu ini dimakan dengan kuah santan yang dicampur dengan sambal goreng agar lebih nikmat.
Ketiga menu di atas, menurut pemilik restoran , adalah menu jajanan karena bukan merupakan menu makanan utama, sehingga dapat dimakan kapan saja, umumnya merupakan makanan pagi.
Menu Utama
Ada beberapa menu khas Palembang yang termasuk dalam menu utama, karena bisa dijadikan menu untuk makan siang maupun makan malam. Beberapa menu yang menjadi andalan Waroeng Kampong Kapitan adalah Pindang Ikan Patin dan Nasi Minyak.
Ada beberapa menu khas Palembang yang termasuk dalam menu utama, karena bisa dijadikan menu untuk makan siang maupun makan malam. Beberapa menu yang menjadi andalan Waroeng Kampong Kapitan adalah Pindang Ikan Patin dan Nasi Minyak.
Pindang Ikan Patin ini merupakan makanan berkuah yang terdiri dari ikan patin yang sudah dimasak terlebih dahulu dan disantap dengan kuah asam pedas dan daun kemangi, sehingga memberikan rasa yang sangat segar, kita bisa memilih bagian ikan yang kita suka.
Menu andalan lainnya adalah Nasi Minyak yang bila dilihat sepintas seperti nasi kuning seperti yang sering kita jumpai. Tapi, nasi yang satu ini memiliki rasa yang berbeda karena dimasak dengan minyak samin dan bumbu rempah sehingga memberikan bau dan rasa yang khas.
Nasi Minyak ini dapat disantap dengan beberapa lauk pilihan, seperti Ayam Kecap, Ayam Cuko dan Daging Malbi (Daging sapi yang dimasak seperti rendang tetapi dengan rasa yang lebih manis). Disajikan dengan Sambal Nenas dan Acar serta dilengkapi dengan telor pindang(telor yang direbus dengan asam dan gula).
Untuk memberi tampilan yang baik, maka Nasi Minyak ini disajikan dalam cetakan yang berbeda bentuk seperti bunga, kelinci, panda dan kura-kura. Harga menu ini berkisar antara Rp16 – 18 ribu tergantung lauknya.
Selesai makan, pastinya kita akan membutuhkan minuman sebagai pelepas dahaga. Sebagai pilihan, Anda bisa mencoba beberapa jus khas Waroeng Kampong Kapitan, seperti jus kedondong, jus lobi-lobi atau jus jagung.
Anda dapat juga memilih minuman khas lain Waroeng Kampong Kapitan seperti, Es Kacang Merah dan Es Belengan Belimbing, Es Belengan mangga, atau Es Belengan Pala yang disajikan dengan es serut.
Sebagai pelengkap, Waroeng Kampong Kapitan menyediakan berbagai jajanan khas Palembang lainnya, seperti : Ketan Sarikaya, Kolak Ketan Duren, Bugis, Jongkong, Kemplang dan kerupuk (goreng dan panggang), Sambelingkung (abon ikan), Lempok Duren, Kue Satu asam,Kue Satu Kacang , manisan buah keranji dan beberapa jenis jajanan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar