Foto: Ist
JENIS pempek yang paling terkenal adalah kapal selam. Padahal, ada banyak macam pempek yang bisa kita konsumsi, seperti pempek bakar dan pempek santan yang makin jarang ditemui.
Rasanya hampir semua orang mengetahui dan pernah mengonsumsi makanan tradisional Palembang, Sumatra Selatan, itu. Saking terkenalnya, rata-rata kota besar di Indonesia punya rumah makan ataupun restoran yang secara khusus menyajikan pempek.
Bagi masyarakat Jakarta, pempek jenis kapal selam tentu sudah tidak asing lagi. Pempek ini sangat disukai karena rasanya pas dengan selera lidah orang Indonesia. Apalagi bila di dalamnya diisi telur, hmm? rasanya makin komplet.
Dan lazimnya, pempek disajikan bersama kuah yang disebut saus cuka. Berbeda dengan rumah makan penyaji pempek di Jakarta lainnya yang umumnya hanya menyediakan dua hingga tiga jenis pempek-Pempek Palembang dan Otak-Otak Kelapa Gading 161 memiliki 25 macam pempek.
Rumah makan pempek yang beralamat di Jalan Boulevard Blok FW1 Nomor 26, Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu telah berdiri sejak 21 tahun lalu. Bila Anda berkunjung ke rumah makan ini, akan terlihat suasana yang sibuk.
Di bagian depan tampak kesibukan para pegawai yang tengah membakar pempek di atas tempat pembakaran. Begitu memasuki resto, suasana sibuk makin terasa. Puluhan pengunjung pun terlihat menempati kursi yang telah disediakan. Pempek Palembang dan Otak-Otak Kelapa Gading 161 juga memiliki buku menu sebagai panduan bagi pengunjung untuk memilih pempek yang mereka inginkan.
Selain buku menu, di meja makan bisa dilihat pula foto-foto pempek, lengkap dengan namanya. Misalkan pempek climpungan. Pempek satu ini berbeda dengan pempek kebanyakan, karena panganan yang hanya tersedia di Pempek Palembang dan Otak- Otak Kelapa Gading 161 itu dibuat menggunakan santan, bukan saus cuka seperti biasanya.
"Kami merupakan tempat makan pempek satu-satunya yang menyediakan 25 macam pempek. Rasanya pun autentik seperti dari daerah asalnya," kata pemilik Pempek Palembang dan Otak-Otak Kelapa Gading 161, Suryani, yang ditemui beberapa waktu lalu.
Untuk memanjakan lidah penggemar pempek, dalam satu porsi climpungan terdapat baso ikan, ikan sagu, kuah santan, dan sambal. Sambalnya memiliki nama yang unik, yaitu sambal cengeng.
"Barang kali karena sambalnya pedas dan siapa pun yang memakannya pasti kepedasan. Makanya, dinamakanlah dia dengan sambal cengeng," ujar Suryani, diiringi tawa.
Selain climpungan nan unik dengan rasa yang benar-benar menggugah selera, di tempat ini juga tersedia pempek jenis langka di Jakarta. Pempek itu bernama pempek tunu. Pempek ini berbeda karena disajikan setelah pempek dibakar terlebih dahulu.
"Salah satu motivasi kami menyajikan pempek dengan banyak jenis adalah untuk melestarikan makanan tradisional, khususnya makanan dari Palembang," kata wanita berdarah Palembang itu.
Pempek tunu, kata Suryani, selain unik karena dibakar, juga bisa disajikan dengan saus cuka yang biasanya dibuat menggunakan bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, gula merah, dan sedikit cuka.
"Kalau hari-hari libur nasional, kami sampai kewalahan melayani pengunjung karena ramai sekali. Namun, tetap saja pengunjung rela antre untuk mendapatkan pempek yang mereka inginkan," imbuh wanita berkulit kuning langsat itu.
Di antara 25 jenis pempek yang disajikan di rumah makan ini, terdapat jenis pempek yang sangat unik dan bakal menjadi hidangan favorit para pencinta rujak.
Sajian itu bernama rujak mi tahu. Sesuai namanya,menu rujak mi tahu terdiri atas pempek lenjer, tahu goreng, mi, dan ketimun.
0 komentar:
Posting Komentar